Senin, 28 Mei 2012

Ketika Persahabatan Mengalahkan Segalanya

Diposting oleh Adzra Eldira di 06.13
         Siang itu matahari bersinar begitu cerah, tapi tentu saja tak secerah hati ke empat sahabat ini. Disudut kelas, tampak mereka sedang bersenda gurau, tertawa begitu ceria sambil menunggu bel pulang berbunyi. Sedangkan anak-anak yang lain pun tampak sibuk dengan urusan masing-masing, sang guru pun hanya tersenyum melihat anak muridnya begitu ceria, sambil sesekali menyuruh mereka diam. Karena pekerjaan mengoreksinya belum selesai ia kerjakan.

Tiba-tiba “kriinngggg” bunyi bel pulang telah tiba. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas, tak terkecuali dengan ke empat  sahabat ini. Dengan semangat empat lima mereka berjalan menuju pintu gerbang sekolah. Mereka adalah ADMN, sebuah kisah persahabatan yang sangat indah, selalu bersama disaat suka dan duka. Mereka masih terus berjalan, seperti biasa siang ini sepulang sekolah mereka akan kerumah Mery, mengerjakan tugas bersama adalah kebiasaan mereka.

Akhirnya mereka sampai, rumah Mery memang dekat dengan sekolah. Dalam waktu beberapa menit dan hanya dengan berjalan kaki mereka sudah sampai disana. Mereka disambut oleh segelas air es, yang membuat badan terasa segar. Tak lupa risoles isi mie juga tak luput dari santapan mereka. “eeeeeee….” Suara sendawaan Nanda membuat yang lain menoleh, dan mereka semua pun tertawa. Ini sudah biasa mereka dengar, bahkan hal yang lebih menjijikkan dari ini pun sering mereka temukan dari diri Nanda. Sambil bersenda guraw mereka pun mengerjakan tugas mereka. Mereka pun bekerja sama, mencari bahan, hingga berdiskusi bersama. Dannn.. tak terasa siang telah berganti sore. Tugas yang sedari tadi mereka kerjakan akhirnya selesai. Dengan wajah puas mereka melihat itu. Tapi mereka harus pulang, orang tua mereka pasti sudah menunggu dirumah. Kemudian mereka pamit dan pulang dengan senang hati.

Keesokan harinya, Pak Umar, guru komputer mereka yang sangat baik, ramah tamah serta humoris, tak pernah marah meski senakal apapun muridnya. Ia masuk ke kelas IX A, kelas yang dihuni oleh kumpulan anak-anak berprestasi termasuk ADMN. Ia membawa kabar baik, rencananya mahasiswa dari salah satu kampus di kota mereka akan mengadakan acara bistik di sekolah mereka. Tak terduga ada beberapa anak dari kelas mereka yang dipilih untuk mengikuti acara itu, ADMN juga termasuk didalamnya. Mereka pun senang dan tertawa, penasaran dengan acara itu.

Hari berganti sore, sebentar lagi acara itu akan dimulai. Tapi tunggu dulu, mana Amel? Remaja usia 14 tahun itu tak tampak batang hidungnya. Kemana dia? Apa dia lupa? Timbul pertanyaan di hati teman-temannya. Tiba-tiba terdengar suara orang berlari menuju arah lab komputer SMP mereka, dan orang itu…. “AMELL” serempak ketiga temannya berteriak. “Untung kamu tidak terlambat, sebentar lagi acara ini akan dimulai” ujar Disty. “Maaf, tadi aku ketiduran”, jawab Amel. “Ya sudah, mari kita masuk saja. Tak enak dengan yang lain” sambung Mery. “Siap bos” ujar Amel, Disty, dan Nanda serempak. Mereka pun tertawa dan mengikuti acara itu dengan senang hati.

Dua bulan kini telah berlalu, kini persahabatan mereka tak sehangat dulu. Semenjak acara itu Mery berubah. Ia sering SMSan dengan kenalan barunya, ya dia adalah salah satu mahasiswa dari kampus itu. Lelaki itu bernama ARI TRISNA SURYONO, atau biasa dipanggil dengan sebutan Jack. Itu dia lelaki yang telah mengubah sifat Mery, kini susah senangnya hanya bersama Jack. Dia pun jarang terlihat tertawa bersama temannya. Tanpa ia sadari hal itulah yang membuat ketiga temannya menjauh, sekarang tiada lagi kehangatan itu. Semua menjadi dingin, lebih dingin dari hujan yang tak tak kunjung berhenti semalaman.

        Pagi pun tiba, dengan langkah cuek dan gontai Amel berjalan menuju kelasnya. Pelajaran Bahasa Inggris yang tidak disukainya mengawali harinya pada hari ini. Di kelas itu telah datang beberapa anak dan salah satunya adalah Mery. Tentu saja dia sedang SMSan dengan teman barunya. Amel pun diam, bersikap seperti tak terjadi apa-apa. “Hai Mel, kenapa kau begitu tak bersemangat?” Tanya Mery dengan wajah berseri. “Oh ya? Mungkin aku hanya tak enak badan” ujar Amel seperlunya. Ia pun bersandar di kursinya. Dalam hati ia berkata “Kenapa Mery tak sadar dengan apa yang terjadi antara kami, apa karena lelaki itu ia seperti ini?” kesal Amel di dalam hatinya.

        Waktu telah menunjukkan pukul 9.00 pagi, saatnya istirahat. Mereka hanya pergi bertiga, tanpa Mery. Apa jadinya ADMN tanpa M. Mereka pun selesai jajan, ketika masuk kelas seperti biasa, Mery sedang berSMS ria dengan orang yang disebutnya teman tadi. Tapi tunggu, Nanda mencium sesuatu yang tidak beres. Sepulang sekolah, Nanda membuka situs jejaring sosial miliknya, kemudian ia mengetik nama Jack di kotak pencarian dan ketemu, tanpa aba-aba ia pun langsung mengklik nama itu. Seperti mimpi ia melihat sebuah status hubungan baru diperbarui beberapa hari yang lalu. Dan tertulis “Jack F berpacaran dengan Sintya F”. Nanda pun mulai mengerti, “ Sintya kan nama panjangnya Mery” ujarnya dalam hati, “Apa jangan-jangan?”. Spontan ia pun langsung mengklik nama wanita itu, dan benar saja. Muncul sebuah gambar kartun seorang wanita yang sangat familiar, ia merasa pernah melihatnya, tapi dimana? Tak lama ia berpikir,  ia langsung menghubungi Amel dan Disty dan terlibat percakapan serius diantara mereka. Mereka pun heboh dan tak sabar menunggu esok.

        Pagi pun tiba, dengan langit yang agak mendung mereka datang 5 menit sebelum bel berbunyi. Tanpa aba-aba Disty pun membuka pembicaraan, ia menanyakan tentang status Mery dengan Jack. Tapi Mery hanya mengaku sebagai teman. Nanda pun geram dibuatnya, dengan ketus ia berkata “Hei Mery, kamu tak perlu menutupi ini dari kami, kami sudah tau semuanya”. “Iya, kamu Sintya F kan? Tak usah berlagak tak mengerti lah, kami tak sebodoh yang kamu kira” sambung Amel. “Terserah kalian deh mau bilang apa, yang jelas aku dan dia hanya teman!” ia segera keluar kelas, tak perduli dengan bel masuk yang berbunyi. Tampak dari wajahnya ia sangat marah.

        Sebulan lamanya mereka tak bertegur sapa, tak perduli dengan apa yang terjadi. Masing-masing sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional yang akan diadakan sebentar lagi. Pergi pagi pulang sore sudah biasa dilakukan, apalagi dengan tambahan les diluar sekolah membuat mereka sangat sibuk, mereka tak ada waktu untuk memikirkan hal itu.

        Malam sebelum ujian, mereka telah siap dengan pelajaran esok hari. Tiba-tiba terdengar bunyi SMS masuk, dengan ogah-ogahan mereka membuka sms itu, dan ternyata sms itu dari Mery. SMS berisi pengakuan dan ucapan minta maaf yang tulus  darinya. Seolah tak percaya mereka membaca SMS itu dan langsung membalasnya. Mereka juga meminta maaf atas sikap mereka selama ini, yang sudah egois dan tak mau kalah. Akhirnya keadaan telah kembali seperti semula, kehangatan itu datang lagi. Malam itu bagai hari terindah dalam hidup mereka.

        Kini sebulan telah berlalu, surat kelulusan telah mereka terima, dan hasilnya mereka semua lulus dengan hasil yang memuaskan, kini mereka telah kompak seperti dulu. Melanjutkan ke SMA yang sama, dan itulah dia ADMN, sebuah persahabatan yang sangat indah dan tak kan pernah terpisahkan oleh apapun..




Cerita dan tokoh hanya hanyalan belaka :)
 

Adzra Eldira Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos